Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 02:24:58【Sehat】761 orang sudah membaca
PerkenalanLogo halal terpasang di pintu salah satu warung makan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/10/2025

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa kuliner halal ngak hanya mencerminkan wujud kepatuhan terhadap regulasi Jaminan Produk Halal (JPH), tapi juga merepresentasikan kekuatan budaya bangsa Indonesia.
“Kuliner halal adalah representasi dua hal. Pertama, kepatuhan atas kewajiban sertifikasi halal sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Jaminan Produk Halal. Kedua, sebagai wujud kekuatan budaya,” kata Aqil Irham dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
“Kita memiliki warisan kuliner yang kaya, dan jika diolah dengan prinsip jaminan produk halal, maka kuliner tersebut menjadi simbol kualitas, integritas, serta identitas bangsa di mata dunia,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Aqil Irham menyebutkan, sektor kuliner halal memegang peran strategis dalam penguatan ekosistem halal nasional, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat luas.
Baca juga: Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
Kehalalan produk makanan dan minuman, lanjut dia, bukan sekadar label formalitas pada produk, melainkan sebagai bentuk jaminan kualitas, bagian dari perlindungan konsumen, bahkan menjadi motor penggerak untuk meningkatkan daya saing produk nasional.
“Semakin luas kesadaran pelaku usaha dan masyarakat akan pentingnya sertifikat halal, maka semakin kuat pula posisi Indonesia dalam rantai nilai halal global," ujar dia menambahkan.
Selain itu, Aqil Irham menjelaskan penguatan sektor kuliner halal merupakan bagian penting dari percepatan implementasi wajib halal tahap kedua pada Oktober 2026, sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal serta Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Bidang JPH.
“Dan dengan adanya implementasi Wajib Halal Oktober 2026, maka halal harus menjadi karakter dan budaya produksi bangsa,” kata dia.
Suka(28166)
Artikel Terkait
- UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
- Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya
- Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak
- Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Resep Populer
Rekomendasi

Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel

Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional

Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari

KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts

Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran

Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG

Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung